Senin, 22 Maret 2010

Solusi Proposal


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat-Nya.Sehingga penulis berasil menyelesaika penulisan Proposal Penelitian Tindakan kelas walaupun masih jauh dari sempurna. Namun penulis berharap mudah-mudahan tulisan ini dapat menyumbangkan sedikit gagasan kepada segenap pembaca. Berkenaan dengan ini penulis menyusun Proposal PTK dengan judul :

“ MENINGKATKAN DAYA SERAP BERFIKIR ANAK TERHADAP MATA PELAJARAN METEMATIKA BERHITUNG PADA POKOK BAHASAN BILANGAN DAN OPERASINYA PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN PURWOSARI I KECAMATAN KWADUNGAN DENGAN METODE DISKUSI”.

Ucapan terima kasih atas penyusunan karya tulis ini saya sampaikan kepada :

  1. Bapak Drs. Sudarto selaku kepala sekolah SDN Purwosari I
  2. Nestri Insijamsini Selaku ketua perpustakaan SDN Purwosari I
  3. Bapak atau Ibu Guru SDN Purwosari I
  4. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ini sehingga dapat di selesaikan dengan baik.

Semoga Semua kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalan atau balasan dari Allah SWT.Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa penyusunan Proposal PTK ini masih banyak kekurangan-kekurangan maka sudilah kiranya memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan Proposal PTK yanga akan datang.

Kwaduangan, 17 Januari 2010

Penulis,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelajaran matematika adalah pelajaran yang memerlukan keterampilan berfikir dan berkosentrasi, sebab materi-materi matematika yang sangat padat (Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian, geometri dan sebagainya) maka perlu adanya perumusan tujuan pembelajaran matematika yang sangat terperinci.

Dalam kenyataannya, masih banyak sekali anak didik yang lemah dalam pembelajaran matematika. Kadang-kadang mereka sangat pintar pada pelajaran hafalan, tetapi nilainya rendah pada mata pelajaran Matematika. Masalah ini memang paling banyak menimpa pada anak sekolah dasar.

Sebagian anak didik bahkan berpendapat bahwa pelajaran matematika adalah “Momoknya” mata pelajaran.Karena itulah,diperlukan suatu metode belajar yang tingkat sehingga dapat meningkatkan daya serap anak didik pada pelajaran matematika.

Berdasarkan pada hal diatas,maka penulis berusaha membuat suatu metode yang tepat, dan sekaligus melakukan penelitian sampai seberapa jauhkah, daya serap anak terhadap pelajaran matematika dengan menggunakan metode diskusi.

Dari hasil penelitian ini, nantinya dapat diketahui peningkatan prestasi dan nilai yang diperoleh anak didik. Karena seperti diketahui, dengan menggunakan metode ini,anak didik dituntut untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar,sehingga nantinya anak didik terbiasa untuk berfikir dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi.

Pada dasarnya, pendidikan Matematika pada siswa sekolah dasar mempunyai tujuan sebagai berikut :

  1. Menanamkan dan mengembangkan bilangan dan kecakapan dasar berhitung.
  2. Menumpuk dan mengembangkan kemampuan berfikir logis dan kritis dalam kehidupan sehari-hari,baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
  3. Mengembangkan kemampuan dan sikap nasional, ekonomis dan menghargai waktu.
  4. Meletakan landasan matematika yang kuat untuk memelajari pengetahuan lebih lanjud.

Sehingga dengan diterapkannya metode diskusi ini, diharapkan semua tujuan diatas dapat tercapai, sehingga prestasi siswa dalam pelajaran berhitung dapat tercapai.

Latar belakang lainya dikarenakan penulis merupakan tenaga kependidikan di Instansi yang diteliti.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan mendasar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Bagaimanakah Meningkatkan Daya Serap Berfikir Dalam Pokok Bahasan Berhitung Bilangan Dan Operasinya pada siswa Kelas VI semester II Sekolah Dasar Negeri Purwosari I Dengan metode diskusi”. Bertolak dari permasalahn ini, maka di butuhkan suatu metode yang tepat yang mampu meningkatkan daya serap anak terhadap mata pelajaran berhitung. Pada Dasarnya,Masalah Dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Utama dari penilitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI khususnya melalui penerapan metode diskusi.
  2. Untuk meningkatkan daya serap anak terhadap mata pelajaran matematika penekanan pada Berhitung Pokok Bahasan Bilangan dan Operasinya di kelas VI

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagi Guru

* Mempermudah dalam penyampaian mata pelajaran lepada peserta didik,karena peserta didik telah aktif ikut dalam kegiatan belajar ngajar.

2. Bagi Siswa

* Dapat meningkatkan prestasi daya serap siwa terhadap Mata Pelajaran Matematika Penekanan pada Berhitung Pokok Bahasan Bilangan Dan Operasinya

* Dapat menumbuhkan semangat dan kesadaran belajar yang tinggal dikalangan peserta didik.

* Melatih siswa untuk berani mengluarkan pendapatnya.

* Siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

Pada prinsipnya pengajaran matematika yang di tekanlkan pada berhitung adalah pengembangan keterampilan dan pengertian konsep-konsep.Keterampilan mudah di kembangkan melalui kegiatan-kegiatan nyata yaitu memanfaatkan benda-benda yang ada di sekeliling kita dengan pengalaman langsung oleh anak melalui alat indranya. Dengan demikian anak mengerti apa maksud menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, membagi, mengukur, menimbang, dan sebagainya.

Dengan melakukannya dari yang kongrit kemudian akan kita bawa menuju kedalam pemikiran yang absrak.Jadi anak akan lebih senang dan asyik dengan menggunakan benda sekitar, bahwa anggota tubuhnya pun boisa di gunakan untuk permainan menghitung.Prinsip-prinsip itu sebagai berikut :

1. Proses belajar dalam pengajaran matematika penekanan pada berhitung seperti latihan (drill) menghafal dan ulangan memang memadai tetapi akan lebih efektif apabila guru mendorong kreatifitas murid dengan membantu menanamkan pengertian,ide dasar dan prinsip-prinsip berhitung melalui kegiatan-kegiatan tersebut.Pengajaran berhitung yang dilandasi pengertian akan mengakibatkan daya ingat dan daya transfer yang lebih besar.

2. Dalam menyajikan topik-topik baru hendaknya dimulai dari tahapan yang paling sederhana menuju pada tahapan yang paling kompleks,dari dari yang kongrit menuju yang paling absrak.

3. Pengalaman-pengalaman sosial anak dan penggunaan benda kongrit perlu dilakukan guru untuk membantu pemahaman anak – anak terhadap pengertian-pengertian dalam pengajaran matematika penekanan berhitung.

4. Setiap langkah dalam pengajaran berhitung hendaknya dilaksanakan melalui pengyajian yang menarik untuk menghindarkan terjadinya tekanan atau ketegangan pada diri anak.

Dalam sebuah pendidikan kita harus tahu bahwa tidak ada satu pun metode yang paling baik, tanpa di dukung oleh metode yang lain dalam proses belajar mengajar pendidikan hanya menggunakan metode ceramah maka akan menjadikan anak duduk catat hafal,sehingga membosankan bagi anak akibatnya anak enggan belajar.dalam penggunaan metode hendaknya di sesuaikan dengan kebutuhan sehingga memungkinkan siswa tertarik dengan pelajaran dan menimbulkan minat anak untuk belajar lebih aktif dan kreatif.

Pelajaran pengajaran matematika yang di tekankan pada berhitung adalah pelajaran yang menuntut sejumlah indifidu serta berbagai unsur kependidikan lainnyayang memiliki kemampuan berfikir, latar belakang kependidikan karakter dan temprament yang berbeda. Sehingga suatu sistem hambatang-hambatan pelajaran pengajaran metematiaka penekanan pada berhitung pada dasarnya terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi di dalamnya.

Untuk meniadakan hambatan-hambatan itu harus mengetahui kelemahan kelemahan yang terdapat pada unsur-unsur tersebut. Adapun unsur-unsur itu antara lain sebagai berikut

1. Guru kurang menguasai materi

2. Potensi anak kurang terbina

3. Pendidikan orang tua rendah

4. Lingkungan Sosial yang kurang mendukung

Menyadari akan kenyataan dan kelemahan kelemahan tersebut di atas maka di tuntut adanya upaya – upaya peningkatan daya serap pelajaran berhitung. Upaya-upaya nyata untuk mengatasi hambatan –hambatanb pelajaran berhitung antara lain :

1. Mengadakan penataran – penataran bagi guru untuk mata pelajaran berhitug

2. Pertemuan di KKG secara rutin untuk memecahkan masalah-masalah yang di hadapi dilapangan

3. Guru lebih sering membaca buku, koran majalah untuk meningkatkan kemampuan dalam belajar.

4. Guru memahami perbedaan bakat dan minat anak, tingkat intelegensi anak ,perbedaan gaya belajar anak

5. Guru rajin mengadakan evaluasi yang selanjudnya mengadakan perbaikan dan pengayaan

6. Guru mengadakan bimbingan dan penyuluhan pada anak

7. Guru mau melakukan komunikasi dengan wali murid dan lingkuan sekolah.

Pada akirnya betapapun sempurmnanya sistem dan matu guru dalam mengajar yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan tetapi sebenarnya keberasilan pendidikan di sekolah tidak hanya ditentukan oleh Guru melainkan ditentukan oleh semua pihak. Sekolah adalah lembaga yang teringrasikan dalam masyarakat.

Metodiskusi adalah cara penyampaian pelajaran dimana guru bersama-sama siswa saling mengadaka tukar menukar informasi, pendapat dan pengalaman dalam rangka memecahkan persoalan yang dihadapi

Menurut Winarno Surahmact (2000:22) bahwa pengantar interaksi belajar mengajar,persoalan atau pertanyaan yang mempunyai kelayakan untuk didiskusikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Menarik minat anak didik yang sesuai dengan tarafnya

b. Mempunyai kemungkinan-kemungkinan jawaban lebih dari sebuah yang dapat di pertahankan kebenarannya

c. Pada umumnya,tidak menanyakan “ manakah jawaban yang benar” tetapi lebih mengutamakan penalaran yang mempertimbangkan dan membandingkan

Klasifikasi dalam melaksanakan metode diskusi,pimpinan diskusi dapat dipegang oleh guru atau meminta salah satu siswa / peserta didik.Sedangkan berdasarkan tenik pelaksanaannya menurut Moh.Aly diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

1. Debat

Dalam hal ini terdapat dua kelompok yang memperthanka pendapatnya masing-masing yang bertentangan,sehingga pendengar dijadikan sebagai kelompok yang memutuskan mana yang benar dan mana yang salah dalam keputusan akhir.

2. Diskusi

Pada dasarnya merupakan musyawarah untuk mencari titik pertemuan pendapat,tentang suatu masalah.Dirtinjau dari segi pelaksanaanya diskusi dapat dikelompokan menjadi beberapa golongan, yaitu :

1. diskusi kelas

2. diskusi kelompok

3. panel

4. konferensi

5. symposium

6. seminar

hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode diskusi dengan mendasarkan diri pada konsepsi diskusi yang terdiri dari berbagai bentuk di atas,maka agar dalam pelaksanaanya dapat lebih efekti dn efesien seorang tenaga pengajar harus memperhatikan beberapa hal.diantaranya adalah;

1. Persiapan / Perencanaan Diskusi

a. Tujuan diskusi harus jelas, agar pengarahan diskusi lebih terjamin

b. Peserta diskusi harus memenuhi persyaratan tertentu dan jumlahnya disesuaikan dengan sifat diskusi itu sendiri

c. Waktu dan tempat diskusi harus tepat,sehingga tidak akan berlarut larut

2. Pelaksanaan diskusi

a. Membuat struktur kelompok ( ketua / pimpinan, sekretaeis, anggota)

b. Membagi-bagi tugas dalam diskusi

c. Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi

d. Mencatat ide-ide/saran-saran yang penting

e. Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta

f. Menciptaka situasi yang menyenangkan

3. Tindak Lanjud Diskusi

a. Membuat hasil-hasil/kesimpulan dari diskusi

b. Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi seperlunya

c. Membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi untuk di jadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan datang.

Adapun Tujuan metode diskusi adalah

a. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada siswa

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi,berbicara dan mengajukan pendapat sesuai dengan kemampuannya.

c. Memberi sikap toleransi terhadap pendirian orang lain atau menghargai pendapat orang lain

d. Membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri.

e. Membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang “diliahat” baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah

f. Mempertinggi rasa tanggung jawab untuk melaksanakan keputusan diskusi

Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Diskusi secara umum yang dapat di tempuh dalam melaksanakan metode diskusi adalah

a. Menemukan masalah yang layak untuk di diskusikan

b. Menjelaskan masalah tersebut

c. Mengatur giliran pembicaraan

d. Memberi kesempatan kepada orang-orang yang akan berbicara secara bergiliran

e. Mengembalikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa kwpada peserta diskusi

f. Mengarahkan pembicaraan pada rel yang sebenarnya bila terjadi pengyimpangan pembicaraan

g. Memimpin siswa dalam mengambil keputusan atau kesimpulah

Dengan demikian peranan guru sebagai pemimpin diskusi adalah :

a. Sebagai pengantur lalu lintas pembicaraan

b. Sebagai dinding penangkis, artinya menerima pertanyaan dari anggota dan melemparkannya kembali kepada anggota yang lain

c. Sebagai penunjuk jalan (Guide) yang memberikan pengarahan kepada anggota tentang masalah yang sedang didiskusikan,sehingga tidak menyimpang dari pokok pembicaraan

Dalam setiap metode belajar pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan.Sama halnya dengan metode diskusi :

1. Keuntungan-keuntungan metode diskusi

a. Mempertingi partisipasi setiap anggota secara individual

b. Mempertinggi partisipasi kelompok secara keseluruahan.

2. Kelemahan-kelemahan metode diskusi

a. Tidak mudah bagi pemimpin diskusi untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi

b. Tidak selau mudah bagi anggota kelompok diskusi untuk mengatur cara berfikir secara rapi,apalai secara ilmiah

Menurut Muhamad Arif (2001:25) menyatakan bahwa Prisip-prinsip Metode diskusi adalah sebagai berikut

1. Prinsip mengikutsertakan anak-anak dalam diskusi.Pembicaraan jangan sampai di borong oleh beberapa orang anak.Perhatikan anak yang selalu diam,kadang-kadang iya memiliki pendapat yang baik.Dalam hal anak terus diam,guru hendaknya menyuruh anak itu mengemukakan pendapatnya.

2. Diskusi yang baik tidak asal berbicara,ramai,diperlukan suatu ketertiban, baik dalam bergiliran mengemukakan pendapat maupun memperhatiakan orang yang sedang bicara

3. pertanyaan atau persoalan hendaknya sesuai dengan tingkat perkembangan dan pengalaman anak.

4. Guru sebagai pimpinan yang memberi kepercayaan kepada anak anak untuk turut serta dalam diskusi guna mendorong dan merangsang anak untuk melakukan sumbangan fikiranya

5. Menyetujui atau menentang pendapat orang lain, anak-anak supaya tetap berlaku sopan dan hormat,berdebat jangan hanya menang dan menyakiti atau mematahkan semangat orang.

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian tentang pengertian "Diskusi" dan peningkatan hasil belajar siswa pada pengajaran matematika pokok bahasan Bilangan dan Operasinya serta dijelaskan adanya suatu hubungan yang sangat erat dan menunjang pada proses belajar mengajar matematika antara lain sebagai berikut:

1. "Penggunaan Metode diskusi " dapat diartikan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika pokok bahasan Bilangan dan operasinya di pandang sangat perlu. Pendekatan ini menekankan pada bagaimana siswa mengolah dan mengelola satuan data untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sendiri.

2. Dengan "penggunaan Metode Diskusi" dalam kegiatan belajar mengajar matematika akan mendapatkan hasil yang memuaskan atau dapat diperkirakan adanya suatu hubungan dengan hasil belajar siswa.

C. Hipotesis

Mengacu pada landasan teori dan kerangka berfikir sebagaimana telah diuraikan di depan, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut. “Melalui pendekatan metode diskusi” pada pembelajaran matematika pokok bahasan Bilangan dan Operasinya kelas VI SDN Purwosari I tahun ajaran 2009/2010 hasil belajar siswa dapat ditingkatkan”.

BAB III

Metodelogi Penelitian

A. Seting Penelitian

Peneliti mengambil tempat yang mengunakan prinsip ekonomis yaitu dilaksanakan di tempat kerja di SDN Purwosari I, Kwadungan, Ngawi pada tahun pelajaran 2009/2010.Di SDN Purwosari I Kwadungan terdapat siswa kelas VI sebanyak 17 Siswa yang berada dalam satu kelas. Sebagai sasaran penelitian adalah kelas VI itu sendiri.

B. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian ini adalah penulis sendiri Mansur Shodiq, dan juga melibatkan seorang rekan pengajar yaitu Sutrisno S.Pd

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini bersal dari hasil kegiatan pembelajaran matematika di kelas VI Purwosari I,mulai dari persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran maupun evaluasinya.Baik dari ulangan harian,pengerjaan LKS, catatan siswa, Jurnal kelas, daftarnilai siswa, maupun dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

D. Teknit dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data di laksanakan dengan cara angket observasi langsung,dan tes. Angket di gunakan untuk mengungkap aspek motifasi siswa dalam belajar dan mengikuti kegiatan belajar mengajar, yang telah di persiapkan peniliti untuk di isi oleh siswa. Observasi peneliti digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar matematika. Dalam mengadakan Observasi, peneliti di bantu oleh seorang rekan guru matematika dengan menggunakan format pengamatan yang telah di persiapkan.Sedangkan untuk mengetahui hasil pembelajaran peneliti mengadakan tes akhir di setiap kegiatan belajar mengajar di kelas, dengan bentuk isay.

E. Validasi Data

”Metode Cross chek” di gunakan peneliti untuk menjamin validitas data,kemudian didiskusikan dengan rekan yang membentu observasidan mengkorelasi hasil tes siswa,sehingga bila terjadi perbedaan data yang mencolok dapat segera dibenahi.

F. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknis analisis data kuantitatif.Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data yaitu :

  1. Melakukan pengolahan data yang terkumpul

Dalam tahap ini dilakukan penelaahan terhadap data yang telah di kumpulkan.

  1. Melakukan Pengklasifikasian data.Dalam hal ini dilakukan penglompokan data data yang diperoleh,sehingga dapat di ketahui pola-pola yang dihasilkan dari pengamatan data.
  2. Melakukan Penyimpilan data.pada tahap ini dilakukan penyimpulan akhir dari data-data yang telah di kumpulkan.jika perlu dilakukan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian tersebut, sehingga dapat deketahui apakah dasil yang dapat benar-benar dipertanggung jawabkan.

G. Indikator Kerja

Dari penelitian ini dapat diketahui adanya peningkatan motifasi dan aktifitas siswa dalam mengetahui kegiatan pembelajaran. Dengan adanya peningkatan motifasi dan aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas Ini, mengikuti pola penelitian tindakan pada umumnya yaitu proses pengkajian berdaur,terdiri dari perencanaan – Tindakan – Observasi – Refleksi. Dalam penelitian ini ada tiga siklus tindakan, yaitu siklus ke-1, siklus-2, dan siklus ke- 3. Pada pembelajaran matematika materi pokok bahasan Bilangan dan Operasinya.terdapat materi tentang menyelesaikan .Ada tiga cara dalam menyelesaikan Komutatif,Asosiatif,Disribusif.Untuk mengetahui cara nyata kondisi awal sebelum diadakan tindakan, diadakan kegiatan belajar mengajarnyatidak menggunakan pembelajaran patisipatif. Hal ini dimaksudkan agar nampak,antara kegiatan proses belajar mengajar yang tidak menggunakan pembelajaran patisipatif dengan kegiatan belajar mengajar yang menggunakan pembelajaran patisipatif metode true false.

Siklus tersebut bertujuan untuk mengetahui motifasi, aktitas dan hasil belajar siswa, dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar materi bahasan Bilangan dan Operasinya.Hasil pada siklus I selanjutnya digunakan untuk melakukan tindakan pada siklus ke II. Pada siklus ke Iimateri bahasan dalam kegiatan belajar mengajar adalah penyelesaian operasi hitung dengan menggunakan cara Asosiatif.Hasil Refleksi pada siklus ke dua ,digunakan untuk melakukan tindakan pada siklus yang ke III,Selanjudnya pada siklus yang ke III materi bahasan yang di pelajari mencangkup penyelesaian operasi hitung dengan tiga cara.Dapat dikatakan pula kalau siklus yang ke III ini merupaka review dari pembelajaran operasi hitung bilangan dengan Tiga cara. Dari hasil tiga siklus yang telah dilakukan dengan harapan dapat ditarik kesimpulan dan rekomendasi dan beberapa saran dari hasil penelitian ini.

G. JADWAL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini,direncanakan dilaksanakan selama 4 bulan dengan perincian jadwal sebagai berikut :

JADWAL PENELITIAN

NO

KEGIATAN

PEB’10

MAR’10

APRL’10

MEI’10

1

Pembuatan Instrument Penelitian,





Penyusunan Program Pembelajaran





Evaluasi




2

Pelaksanaan Penelitian









3

Analitas Data









4

Pembuatan Laporan